Teknik Dasar Musik Drum di Notasi Music Course: Fondasi untuk Menjadi Drummer Profesional
Di Notasi Music Course, penguasaan teknik dasar drum adalah tahap pertama yang sangat penting bagi siswa yang ingin berkembang menjadi drummer yang handal dan musikal.
3/24/20254 min baca


Dalam dunia musik modern, drum merupakan instrumen yang memainkan peran vital dalam menjaga ritme dan energi dari sebuah lagu. Seorang drummer tidak hanya sekadar "memukul" drum, tetapi mengatur tempo, menghidupkan groove, serta memberi dinamika yang memperkaya keseluruhan musik. Di Notasi Music Course, penguasaan teknik dasar drum adalah tahap pertama yang sangat penting bagi siswa yang ingin berkembang menjadi drummer yang handal dan musikal.
Artikel ini akan mengupas secara lengkap teknik-teknik dasar bermain drum, metode pengajarannya di Notasi Music Course, serta pentingnya latihan yang terstruktur dalam membangun keterampilan jangka panjang.
1. Pengenalan Drum Set dan Fungsinya
Sebelum memulai latihan teknik, siswa diperkenalkan terlebih dahulu dengan bagian-bagian utama dari drum set. Drum set standar biasanya terdiri dari:
Bass Drum (Kick Drum): Ditekan menggunakan pedal kaki kanan, menghasilkan suara “boom” yang dalam. Fungsinya sebagai dasar ritme dan seringkali jatuh di ketukan 1 dan 3 dalam pola 4/4.
Snare Drum: Terletak di tengah depan pemain. Memiliki suara tajam yang khas dan biasanya dimainkan di ketukan 2 dan 4.
Hi-Hat: Dua simbal yang dioperasikan dengan pedal kaki kiri. Dapat dibuka dan ditutup untuk menciptakan nuansa ritmis yang berbeda.
Tom-Tom: Biasanya terdiri dari dua hingga tiga bagian (high tom, mid tom, floor tom) dan digunakan dalam pengisian (fill-in).
Crash Cymbal: Digunakan untuk aksen atau penekanan bagian tertentu.
Ride Cymbal: Digunakan untuk menjaga groove, terutama dalam genre jazz atau pop.
Pemahaman terhadap fungsi masing-masing bagian ini penting agar siswa dapat memaksimalkan penggunaannya dalam berbagai gaya permainan.
2. Teknik Memegang Stik (Stick Grip)
Memegang stik drum dengan benar adalah fondasi dari semua teknik lanjutan. Di Notasi Music Course, dua jenis grip utama diajarkan:
a. Matched Grip
Grip ini merupakan yang paling umum digunakan dan lebih mudah bagi pemula. Kedua tangan memegang stik dengan cara yang sama, yaitu dengan ibu jari dan telunjuk sebagai poros utama, dan tiga jari lainnya membungkus stik dengan rileks.
b. Traditional Grip
Biasanya digunakan dalam musik jazz, marching band, dan beberapa teknik klasik. Tangan kiri memegang stik dengan posisi menyilang, sementara tangan kanan tetap seperti matched grip. Grip ini diajarkan pada level menengah ke atas.
Instruktur akan memperhatikan detail seperti sudut stik, tekanan genggaman, dan fleksibilitas pergelangan agar siswa tidak hanya nyaman, tetapi juga menghindari cedera seperti carpal tunnel atau tendonitis.
3. Postur Tubuh dan Posisi Bermain
Postur yang baik sangat penting untuk bermain drum secara efisien dan bebas cedera. Di Notasi Music Course, siswa dibiasakan duduk dengan posisi tubuh:
Tegak namun rileks: Tulang punggung lurus, bahu tidak tegang.
Ketinggian kursi disesuaikan agar kaki membentuk sudut 90 derajat.
Tangan dalam posisi natural saat memegang stik, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Instruktur akan menyesuaikan set drum dengan postur tubuh siswa, terutama untuk anak-anak atau mereka yang bertubuh kecil.
4. Rudiment Drum Dasar
Rudiment adalah pola-pola dasar pukulan yang menjadi pondasi dari berbagai teknik drum. Beberapa rudiment dasar yang diajarkan antara lain:
Single Stroke Roll: Kanan-kiri-kanan-kiri...
Double Stroke Roll: Kanan-kanan, kiri-kiri...
Paradiddle: Kanan-kiri-kanan-kanan, kiri-kanan-kiri-kiri...
Flam: Dua pukulan cepat (lemah lalu kuat) untuk menciptakan efek aksen.
Drag: Mirip flam, tetapi menggunakan dua pukulan kecil sebelum pukulan utama.
Rudiment ini dilatih berulang-ulang dengan metronome untuk melatih kecepatan, akurasi, dan kekuatan pukulan. Selain itu, rudiment juga menjadi dasar dari pengisian (fill-in) dan variasi ritme yang lebih kompleks.
5. Membaca Notasi Drum
Salah satu keunikan pengajaran di Notasi Music Course adalah pendekatan terstruktur terhadap notasi drum, yang berbeda dari notasi melodi.
Snare Drum biasanya ditulis di garis tengah.
Bass Drum di bagian bawah.
Hi-Hat berada di atas dengan simbol ‘x’.
Tom-tom dan cymbals memiliki posisi masing-masing di garis atau spasi notasi.
Siswa belajar membaca ritme dalam pola birama (time signature) seperti 4/4, 3/4, dan 6/8. Pembelajaran dilakukan secara bertahap, mulai dari membaca notasi sederhana (quarter notes, eighth notes), hingga ke ritme syncopation dan shuffle.
Notasi juga diajarkan secara kontekstual, misalnya saat mempelajari groove tertentu, siswa langsung melihat notasinya dan memainkannya secara bersamaan.
6. Koordinasi Tangan dan Kaki
Salah satu tantangan awal bagi pemain drum adalah mengoordinasikan keempat anggota tubuh. Misalnya, memainkan hi-hat dengan tangan kanan, snare dengan tangan kiri, bass drum dengan kaki kanan, dan membuka/menutup hi-hat dengan kaki kiri.
Latihan koordinasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari pola dasar seperti:
Hi-hat (ketukan 1–4) + Snare (ketukan 2 dan 4) + Bass Drum (ketukan 1 dan 3)
Variasi dengan penambahan aksen atau ghost note
Koordinasi ini akan membentuk muscle memory yang kuat, sehingga kelak pemain dapat memainkan pola rumit dengan lebih natural.
7. Dinamika dan Ekspresi
Seorang drummer tidak hanya perlu akurat secara teknis, tetapi juga mampu mengekspresikan emosi melalui dinamika. Di Notasi Music Course, siswa diajarkan:
Accent: Menonjolkan not tertentu dengan pukulan lebih kuat.
Ghost Note: Pukulan sangat pelan yang memberi nuansa groove yang halus.
Crescendo dan Decrescendo: Meningkatkan dan menurunkan volume secara bertahap.
Latihan dinamika ini diajarkan sejak awal, agar siswa terbiasa bermain dengan rasa, bukan sekadar menghitung ketukan.
8. Mempelajari Pola Groove
Setelah dasar-dasar dikuasai, siswa mulai dikenalkan pada berbagai groove yang umum dalam genre musik tertentu, seperti:
Rock Groove: Biasanya menggunakan pola hi-hat konstan dengan snare di 2 dan 4.
Pop Groove: Serupa dengan rock, namun dengan dinamika lebih halus dan fleksibel.
Funk Groove: Lebih banyak ghost note dan syncopation.
Jazz Groove: Pola ride cymbal dengan swing feel.
Latin Groove: Menggunakan kombinasi antara drum set dan perkusi seperti conga dan cowbell.
Setiap groove diajarkan dengan notasi dan audio referensi, serta didukung dengan backing track agar siswa bisa langsung bermain bersama musik.
9. Pengisian (Fill-In) dan Transisi
Fill-in adalah elemen penting dalam permainan drum untuk mengisi bagian transisi antar bait atau chorus. Fill-in membantu menjaga dinamika lagu agar tidak monoton.
Siswa akan belajar:
Fill-in 1 ketukan, 2 ketukan, hingga 1 bar penuh.
Menggunakan tom-tom, snare, cymbal, dan kombinasi rudiment.
Menyesuaikan fill dengan tempo dan feel lagu.
Instruktur akan memberikan contoh langsung dan membimbing siswa membuat fill mereka sendiri.
10. Latihan Bersama Musik (Play-Along)
Salah satu metode paling efektif yang digunakan di Notasi Music Course adalah latihan play-along dengan musik nyata. Siswa diberikan track tanpa drum untuk dimainkan sendiri. Ini membantu dalam:
Menjaga tempo secara musikal.
Melatih pendengaran terhadap perubahan dinamika dan struktur lagu.
Mengembangkan gaya bermain pribadi.
11. Evaluasi Berkala dan Penampilan
Untuk memantau kemajuan siswa, Notasi Music Course mengadakan evaluasi teknik dan musikalitas secara berkala, termasuk:
Tes rudiment dan pembacaan notasi.
Ujian praktik dengan backing track.
Penampilan langsung di kelas atau mini konser.
Hal ini memberi motivasi serta pengalaman nyata dalam bermusik.
Penutup: Bangun Fondasi yang Kuat, Jadi Drummer Andal
Teknik dasar dalam bermain drum bukan hanya sekadar latihan teknis semata. Di Notasi Music Course, setiap elemen—mulai dari cara memegang stik, membaca notasi, hingga memainkan groove dengan ekspresi—dirancang secara sistematis untuk membentuk drummer yang tidak hanya terampil, tetapi juga musikal dan percaya diri.
Dengan latihan yang konsisten, bimbingan instruktur berpengalaman, serta lingkungan belajar yang mendukung, siswa akan mampu berkembang dari pemula menjadi drummer yang siap tampil di panggung maupun studio.