Antusias Siswa Drum dalam Persiapan Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course

Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course (NMC) menjadi salah satu momen paling dinanti oleh para siswa, pengajar, dan tentunya orang tua. Tidak hanya sebagai ajang pertunjukan hasil belajar, konser ini juga menjadi panggung untuk mengasah rasa percaya diri, disiplin, dan kerja keras siswa dalam bermusik.

7/21/20254 min baca

Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course (NMC) menjadi salah satu momen paling dinanti oleh para siswa, pengajar, dan tentunya orang tua. Tidak hanya sebagai ajang pertunjukan hasil belajar, konser ini juga menjadi panggung untuk mengasah rasa percaya diri, disiplin, dan kerja keras siswa dalam bermusik. Salah satu instrumen yang paling menyita perhatian dalam konser ini adalah drum, alat musik ritmis yang menjadi tulang punggung dalam banyak aransemen lagu. Menjelang konser apresiasi ini, para siswa drum di Notasi Music Course menunjukkan antusiasme luar biasa yang tak hanya terlihat dalam sesi latihan, tapi juga dalam semangat mereka memahami musik secara menyeluruh.

Drum: Motor Irama dalam Konser Musik

Drum bukan sekadar alat pukul. Dalam sebuah pertunjukan musik, drummer memainkan peran sebagai pengatur tempo dan dinamika. Saat lagu mulai, mata penonton secara alami akan tertuju pada vokalis atau melodi utama, namun denyut dan semangat dari pertunjukan justru digerakkan oleh permainan drum.

Sadar akan peran penting tersebut, para siswa drum di Notasi Music Course memasuki masa persiapan konser dengan semangat dan dedikasi penuh. Mereka tidak hanya belajar memainkan lagu sesuai partitur, tetapi juga memahami nuansa, struktur lagu, dan cara menyampaikan energi ke seluruh pemain dan penonton.

Latihan Intensif yang Menantang Namun Menyenangkan

Menjelang konser apresiasi, jam latihan ditingkatkan. Para siswa drum mendapat tambahan sesi latihan, baik secara individu dengan tutor maupun bersama tim ensambel. Salah satu siswa drum tingkat menengah, Farrel (13 tahun), mengatakan bahwa ia berlatih hampir setiap hari selama dua minggu terakhir menjelang konser. “Awalnya capek, tapi makin lama makin seru karena aku bisa ngerasain progresnya,” ujar Farrel dengan semangat.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Zidan (15 tahun), siswa drum tingkat lanjutan yang akan tampil membawakan lagu pop-rock bersama band teman-temannya. “Aku harus bisa main dengan klik (metronom), tapi juga harus tetap ekspresif. Tantangannya di situ,” katanya. Zidan juga membagikan bahwa ia banyak belajar tentang kontrol dinamika, variasi pattern, dan transisi antar bagian lagu, yang semuanya diasah selama sesi persiapan.

Dukungan Tutor yang Profesional dan Penuh Semangat

Salah satu kekuatan utama Notasi Music Course adalah kualitas tutornya. Para pengajar drum di NMC bukan hanya terampil dalam memainkan alat musik, tetapi juga piawai dalam membimbing siswa dengan pendekatan yang menyenangkan dan membangun rasa percaya diri.

Tutor drum senior, Kak Daniel, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama menjelang konser adalah kesiapan mental siswa di atas panggung. “Banyak siswa yang secara teknis sudah bagus, tapi kadang masih gugup saat tampil. Maka dari itu, kita latih juga soal ekspresi, penguasaan panggung, dan cara mengatasi kesalahan kecil saat live,” jelasnya. Dalam sesi latihan, tutor juga sering menyimulasikan suasana konser agar siswa terbiasa dengan tekanan dan tetap tenang saat tampil di hadapan penonton.

Membangun Kolaborasi dengan Musisi Lain

Drum adalah instrumen kolaboratif. Dalam konser apresiasi NMC, siswa drum tidak tampil sendiri, melainkan berkolaborasi dengan vokalis, gitaris, pianis, hingga pemain bass. Maka, penting bagi mereka untuk memahami peran masing-masing dalam aransemen lagu.

Untuk itulah para siswa drum juga mengikuti latihan ansambel atau latihan band, di mana mereka belajar berinteraksi dengan musisi lain. Dalam sesi ini, siswa drum berlatih untuk tidak hanya fokus pada permainannya sendiri, tetapi juga menyesuaikan tempo dan dinamika dengan timnya. Proses ini sering kali menjadi salah satu bagian paling seru dari persiapan konser.

Alya, salah satu vokalis yang tampil bersama siswa drum dalam satu band, mengatakan, “Drummer-nya keren banget! Kami latihan bareng beberapa kali dan dia bisa ngikutin tempo lagu dengan baik. Rasanya aman nyanyi kalau drum-nya udah stabil.”

Mengasah Kepercayaan Diri dan Mental Panggung

Salah satu dampak paling positif dari keterlibatan dalam konser seperti ini adalah terbangunnya kepercayaan diri siswa. Banyak siswa yang awalnya pemalu atau merasa ragu untuk tampil di depan umum, berubah menjadi lebih berani dan percaya diri setelah melalui proses latihan dan tampil di panggung.

Aurel, siswa drum pemula yang baru 7 bulan belajar di Notasi Music Course, merasa sangat bersemangat menjelang konser pertamanya. Meski hanya memainkan lagu sederhana, Aurel menunjukkan kegigihan yang luar biasa. “Aku latihan di rumah pakai pad drum dan nonton video konser tahun lalu. Aku ingin main bagus juga kayak kakak-kakak itu,” ujarnya penuh harap.

Konser ini menjadi platform penting untuk melatih keberanian dan tanggung jawab artistik siswa, serta mengaplikasikan semua yang telah mereka pelajari dalam suasana nyata.

Kebanggaan Orang Tua dan Dukungan Keluarga

Tak kalah penting adalah peran keluarga dalam membangun semangat siswa. Banyak orang tua yang hadir saat latihan terbuka, memberi dukungan langsung kepada anak-anak mereka. Bahkan ada yang merekam video latihan untuk dibagikan sebagai bentuk apresiasi atas usaha anaknya.

Ibu dari Dimas, salah satu siswa drum, mengungkapkan, “Kami bangga banget lihat Dimas main drum. Dulu dia pemalu, sekarang malah semangat banget tampil. Kami siap hadir bareng keluarga besar pas konser nanti.”

Kebanggaan ini menjadi bahan bakar tambahan bagi para siswa untuk berlatih lebih keras dan tampil maksimal, karena mereka tahu bahwa hasil latihan mereka dihargai dan didukung penuh.

Persiapan Teknis: Dari Stik hingga Soundcheck

Selain latihan musikal, para siswa juga dilibatkan dalam persiapan teknis, seperti memilih stik drum yang sesuai, menyiapkan partitur, hingga menjalani sesi soundcheck menjelang konser. Proses ini memberi mereka pemahaman tentang aspek profesionalisme dalam dunia pertunjukan musik.

Sesi soundcheck menjadi waktu penting untuk menyesuaikan volume, efek, dan keseimbangan suara antar instrumen. Bagi siswa drum, ini adalah saat untuk memastikan bahwa suara snare, tom, kick, dan cymbal terdengar seimbang dan tidak mengganggu harmoni secara keseluruhan.

Dengan pendampingan dari tutor dan teknisi NMC, para siswa belajar bagaimana menyiapkan performa secara menyeluruh, dari sisi musikal hingga teknis panggung.

Hari-H yang Dinanti: Dari Grogi Menjadi Prestasi

Saat hari konser tiba, suasana menjadi campuran antara tegang dan antusias. Namun berkat latihan dan persiapan yang matang, para siswa drum berhasil tampil dengan percaya diri dan ekspresif. Sorakan penonton dan tepuk tangan menjadi bukti bahwa kerja keras mereka membuahkan hasil.

Banyak penonton yang terkesima dengan aksi siswa drum, bahkan beberapa tampil solo maupun dalam bentuk battle drum pendek sebagai pengisi acara. Keberanian mereka dalam menampilkan teknik dan kreativitas, meski masih dalam tahap belajar, mendapat apresiasi tinggi.

Penutup: Konser Apresiasi Bukan Sekadar Tampil

Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course lebih dari sekadar pertunjukan. Bagi para siswa drum, ini adalah perjalanan pembelajaran yang mendalam—mengenal diri sendiri, mengasah kemampuan, bekerja dalam tim, dan merasakan arti dari panggung yang sesungguhnya.

Dengan dukungan tutor yang profesional, sistem pembelajaran yang terstruktur, serta lingkungan yang positif dan suportif, para siswa drum tidak hanya tampil sebagai musisi muda yang berbakat, tapi juga sebagai pribadi yang lebih percaya diri dan bertumbuh melalui musik.

Notasi Music Course akan terus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan teknik bermain drum, tapi juga membentuk karakter dan semangat bermusik yang kuat. Antusias siswa dalam persiapan Konser Apresiasi #9 menjadi bukti nyata bahwa musik mampu menyatukan semangat, disiplin, dan ekspresi dalam satu irama yang indah.