Antusias Siswa Notasi Music Course dalam Persiapan Konser Apresiasi #9

Bagi siswa NMC, konser apresiasi adalah ajang pembuktian sekaligus perayaan. Bukan hanya tentang tampil di atas panggung, tetapi tentang proses panjang yang mereka jalani selama mengikuti kursus.

7/7/20254 min baca

Konser Apresiasi Notasi Music Course (NMC) kembali hadir! Kali ini memasuki edisi ke-9, konser yang telah menjadi agenda tahunan ini bukan sekadar pertunjukan biasa, melainkan merupakan momen puncak pembelajaran musik para siswa. Persiapan demi persiapan pun telah dilakukan jauh-jauh hari, dan antusias siswa sangat terlihat dari berbagai sisi — mulai dari latihan, diskusi dengan tutor, hingga interaksi antarsiswa yang saling mendukung satu sama lain.

Mengapa Konser Apresiasi Begitu Ditunggu?

Bagi siswa NMC, konser apresiasi adalah ajang pembuktian sekaligus perayaan. Bukan hanya tentang tampil di atas panggung, tetapi tentang proses panjang yang mereka jalani selama mengikuti kursus. Setiap nada, ritme, dan harmoni yang mereka mainkan nanti adalah hasil dari kerja keras berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Apalagi konser apresiasi ke-9 ini lebih spesial karena menghadirkan konsep baru, tamu undangan istimewa, serta panggung yang dirancang lebih megah. Tentu saja, semua ini menjadi motivasi tambahan bagi para siswa untuk tampil sebaik mungkin.

Latihan Intensif: Energi dan Semangat yang Tak Pernah Surut

Sejak dua bulan sebelum acara, siswa-siswa NMC mulai meningkatkan intensitas latihan mereka. Ruang-ruang kelas di Notasi Music Course, baik di Kendal maupun Cikarang, dipenuhi dengan alunan musik dari pagi hingga malam.

Para tutor juga memberikan sesi tambahan khusus untuk mempersiapkan penampilan konser. Latihan teknis, gladi resik, hingga simulasi tampil di depan publik menjadi bagian dari rutinitas siswa. Bahkan ada beberapa siswa yang secara mandiri merekam latihan mereka untuk kemudian menonton ulang dan mengevaluasi penampilannya sendiri — sebuah sikap yang mencerminkan semangat belajar yang tinggi.

Antusias Para Pemula: Tampil Perdana di Atas Panggung

Bagi siswa pemula yang baru beberapa bulan belajar, konser ini menjadi pengalaman pertama mereka tampil di depan banyak orang. Tentu ada rasa gugup, tetapi semangat mereka tidak kalah membara.

Salah satu siswa piano pemula bernama Nayla (9 tahun), mengatakan, “Aku deg-degan, tapi juga senang banget. Aku mau tunjukin ke mama papa kalau aku bisa main lagu yang aku latih setiap minggu.” Orang tua Nayla pun turut mendampingi latihan anaknya setiap akhir pekan. Momen seperti ini memperkuat ikatan antara orang tua dan anak dalam proses pembelajaran musik.

Para siswa pemula lainnya juga tampak aktif bertanya kepada tutor tentang bagaimana mengatur tempo, dinamika, hingga gestur di atas panggung. Mereka tidak ingin sekadar bermain, tetapi juga menyampaikan emosi dalam musik yang mereka mainkan.

Para Siswa Senior: Menjadi Panutan dan Sumber Inspirasi

Sementara itu, siswa-siswa senior yang sudah beberapa kali tampil di konser NMC justru semakin matang dalam persiapannya. Mereka tidak hanya fokus pada penampilan pribadi, tetapi juga membantu adik-adik kelas yang masih baru.

Misalnya, Nino (15 tahun), siswa drum yang sudah tampil sejak Konser Apresiasi #5, menjadi semacam mentor bagi anak-anak yang tampil untuk pertama kalinya. Ia berbagi pengalaman tentang bagaimana mengatasi rasa gugup, cara menjaga tempo, hingga tips agar tetap fokus saat tampil.

“Dulu aku juga grogi banget waktu pertama kali tampil. Tapi setelah sering latihan dan percaya diri, lama-lama bisa dinikmati. Sekarang aku malah suka tampil di depan penonton,” ujar Nino sambil tersenyum.

Para siswa senior ini juga menjadi contoh bagaimana proses belajar musik adalah perjalanan jangka panjang yang menyenangkan. Banyak dari mereka yang dulunya belajar dari nol, kini sudah mampu mengaransemen lagu sendiri dan tampil dengan percaya diri.

Kolaborasi Antar-Instrumen: Menyatukan Warna Musik

Salah satu bagian paling menarik dari Konser Apresiasi #9 ini adalah adanya penampilan kolaborasi antar-instrumen. Piano, drum, gitar, biola, vokal, bahkan bass — semua akan tampil dalam kombinasi menarik.

Latihan kolaborasi ini menjadi tantangan tersendiri karena siswa harus menyesuaikan dengan tempo, dinamika, dan gaya bermain teman satu timnya. Tapi justru di sinilah antusias mereka semakin terlihat. Mereka berdiskusi, saling memberi masukan, dan membangun chemistry musikal satu sama lain.

“Kolaborasi membuat aku lebih semangat karena kita kerja bareng. Rasanya beda dibanding latihan sendiri. Kita jadi belajar untuk saling mendengarkan,” kata Alika, siswa biola kelas menengah.

Dukungan Penuh dari Tutor dan Orang Tua

Selain antusiasme siswa, dukungan dari para tutor dan orang tua juga menjadi energi besar dalam persiapan konser ini. Tutor di NMC tidak hanya mengajar teknik musik, tapi juga menjadi mentor yang membimbing mental dan kepercayaan diri siswa.

“Tujuan konser ini bukan hanya untuk pamer kemampuan, tapi juga membentuk karakter, disiplin, dan kerja tim,” ujar salah satu tutor vokal di NMC Kendal. Para tutor juga aktif memberi motivasi agar siswa tidak takut salah, dan tetap fokus pada proses.

Orang tua pun tampak aktif dalam mendukung anak-anak mereka. Mulai dari mendampingi latihan, membantu mengatur jadwal, hingga menyiapkan kostum penampilan. Bahkan beberapa orang tua ikut membantu dalam kepanitiaan acara.

Gladi Resik: Persiapan Menuju Hari-H

Sepekan menjelang konser, para siswa mengikuti gladi resik di lokasi acara. Ini adalah momen penting untuk menyatukan seluruh elemen: musik, lighting, urutan tampil, dan koordinasi panggung.

Di sinilah antusiasme memuncak. Siswa mulai bisa membayangkan bagaimana rasanya tampil di panggung sungguhan. Sorot mata mereka menyiratkan semangat dan kesungguhan. Beberapa terlihat memejamkan mata sebelum tampil seolah sedang menenangkan diri, sementara yang lain saling menyemangati satu sama lain.

Tidak jarang juga terjadi kesalahan kecil selama gladi resik — lupa not, salah tempo, atau lupa masuk cue. Namun semua itu dijadikan pelajaran berharga untuk tampil lebih baik di hari konser.

Membangun Mental Tangguh Melalui Panggung

Konser Apresiasi #9 bukan hanya tentang bermain musik, tapi juga membangun mental tangguh. Setiap siswa belajar untuk menghadapi rasa takut, mengelola tekanan, dan tetap tenang di depan penonton.

Hal ini sangat penting dalam perkembangan karakter anak. Di NMC, belajar musik selalu disertai dengan nilai-nilai penting: keberanian, kerja sama, ketekunan, dan tanggung jawab. Dan panggung konser menjadi tempat sempurna untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.

Harapan dan Impian Siswa Setelah Konser

Menjelang konser, banyak siswa menyampaikan harapan mereka. Ada yang ingin naik ke jenjang level berikutnya, ada yang ingin menciptakan lagu sendiri, bahkan ada yang bercita-cita menjadi musisi profesional.

Konser ini menjadi bahan bakar untuk mimpi-mimpi itu. Penampilan mereka bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan musik yang lebih panjang dan penuh petualangan.

Penutup: Konser Apresiasi #9, Momen yang Tak Terlupakan

Antusias siswa Notasi Music Course dalam menyambut Konser Apresiasi #9 adalah gambaran nyata dari semangat belajar dan cinta mereka terhadap musik. Mereka berlatih dengan gigih, berani tampil, dan saling mendukung satu sama lain. Tidak berlebihan jika konser ini disebut sebagai panggung kebanggaan bagi seluruh keluarga besar NMC.

Di balik setiap penampilan nanti, ada cerita perjuangan, ada detik-detik penuh semangat, dan ada tawa serta air mata yang menyertainya. Konser Apresiasi #9 bukan hanya pertunjukan — ia adalah momen yang akan dikenang seumur hidup.

Notasi Music Course selalu berkomitmen memberikan pengalaman bermusik yang menyeluruh dan menyenangkan. Melalui konser apresiasi rutin seperti ini, NMC ingin memastikan setiap siswa mendapatkan ruang untuk berkembang, mengekspresikan diri, dan merasa bangga atas pencapaiannya.

Mari kita dukung dan rayakan keberanian para siswa di Konser Apresiasi #9!