Penampilan yang Mengguncang: Queena Membawakan “Laskar Pelangi” di Konser Apresiasi #9 NMC
Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course (NMC) kembali digelar dengan penuh semangat, dan seperti biasanya, acara ini menjadi wadah ekspresi bagi para siswa berbakat dari berbagai instrumen.
8/7/20254 min baca
Konser Apresiasi #9 Notasi Music Course (NMC) kembali digelar dengan penuh semangat, dan seperti biasanya, acara ini menjadi wadah ekspresi bagi para siswa berbakat dari berbagai instrumen. Namun, ada satu momen yang sangat menonjol dan patut mendapat sorotan khusus: penampilan pembuka dari Queena, siswi drum Notasi Music Course yang membawakan lagu ikonik “Laskar Pelangi”.
Sebagai penampil pembuka, Queena memikul tanggung jawab besar—memecah suasana, menarik perhatian penonton, dan memulai rangkaian pertunjukan dengan kesan yang kuat. Namun, tanggung jawab tersebut justru ditanggapi Queena dengan antusiasme dan energi luar biasa. Tak hanya berhasil membuka acara dengan semarak, Queena juga meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Persiapan Matang di Balik Layar
Sebelum tampil, Queena menjalani berbagai sesi latihan intensif bersama tutor drum di Notasi Music Course. Ia dikenal sebagai salah satu siswa yang penuh semangat dan tidak mudah menyerah. Meskipun "Laskar Pelangi" bukanlah lagu yang memiliki ritme drum yang terlalu kompleks, tetap dibutuhkan penguasaan teknik dasar, tempo yang konsisten, dan perasaan musikal yang kuat untuk menyampaikan emosi dari lagu tersebut.
Lagu "Laskar Pelangi" ciptaan Nidji ini memiliki nuansa inspiratif dan penuh semangat, sangat cocok dijadikan pembuka dalam sebuah konser siswa. Dalam konteks permainan drum, lagu ini menuntut dinamika permainan yang tidak monoton, tetapi juga tidak berlebihan. Tutor drum Queena memastikan agar Queena bisa memainkan bagian-bagian drum dengan tepat, mendukung alunan lagu, dan tetap tampil percaya diri di atas panggung.
Selama masa persiapan, Queena juga dibimbing dalam hal stage presence—bagaimana ia duduk, bagaimana ekspresi wajahnya, bagaimana ia memberikan aba-aba ringan dengan gerakan tubuh, dan tentu saja, bagaimana ia tetap tenang di hadapan penonton. Semua aspek ini menjadi bagian dari pelatihan menyeluruh di Notasi Music Course, karena penampilan di atas panggung bukan hanya soal memainkan alat musik, tetapi juga soal komunikasi dengan penonton.
Hari Penampilan: Semangat yang Menular
Hari yang dinanti pun tiba. Aula pertunjukan mulai dipadati oleh orang tua, saudara, teman-teman, dan para pencinta musik yang hadir untuk menyaksikan hasil kerja keras para siswa. Suasana yang semula tenang berubah menjadi penuh antisipasi. Ketika nama Queena dipanggil sebagai penampil pertama, tepuk tangan pun membahana sebagai bentuk dukungan.
Queena menaiki panggung dengan langkah mantap, duduk di depan set drum dengan postur percaya diri. Di belakangnya, layar LED menampilkan visual bertema pelangi dan semangat anak-anak Indonesia—mendukung nuansa lagu yang akan ia bawakan. Dengan aba-aba ringan dari tutor pengiring, lagu pun dimulai.
Sejak ketukan pertama, Queena langsung menunjukkan kematangannya. Permainan drumnya rapi, tempo stabil, dan aksennya jelas. Ia berhasil membawa energi positif yang langsung terasa hingga ke barisan penonton. Queena tidak hanya sekadar memainkan ritme, tetapi ia memainkan emosi. Sorot matanya tajam namun tetap menyiratkan semangat anak muda yang membara, seolah ia ingin berkata: “Aku siap!”
Penonton yang awalnya masih dalam suasana tenang, perlahan mulai terbawa dalam irama. Beberapa orang terlihat ikut menganggukkan kepala, ada pula yang bersenandung pelan mengikuti alunan lagu. Lagu "Laskar Pelangi" memang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia, dan Queena memanfaatkannya dengan sangat baik untuk menghidupkan suasana.
Kejutan Meriah dari Panggung Pembuka
Tidak banyak yang menyangka bahwa penampilan pembuka bisa langsung membuat suasana konser menjadi meriah. Biasanya, beberapa penonton butuh waktu untuk “panas” dan terbawa suasana. Namun, Queena membalik ekspektasi tersebut. Bahkan beberapa tutor musik yang menyaksikan penampilannya sempat berkomentar bahwa penampilan Queena mampu mengangkat mood seluruh acara.
Salah satu aspek yang membuat penampilan Queena sangat kuat adalah keseimbangan antara ketepatan teknik dan ekspresi musikal. Ia tidak bermain terlalu kaku, tetapi juga tidak terlalu longgar. Setiap pukulan snare dan cymbal terasa memiliki makna. Groove-nya stabil dan memberi pondasi yang kuat untuk musik yang mengiringi. Ini adalah bukti bahwa latihan yang ia jalani tidak hanya menghasilkan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman musikal yang baik.
Saat lagu mencapai bagian klimaks, Queena meningkatkan intensitas permainannya tanpa kehilangan kendali. Permainan tom yang bertenaga dan crash cymbal yang dinamis membuat suasana menjadi semakin semarak. Tepuk tangan mulai terdengar bahkan sebelum lagu benar-benar usai. Dan ketika akhirnya lagu berakhir dengan ketukan terakhir yang penuh keyakinan, gemuruh tepuk tangan langsung memenuhi ruangan.
Kesan dari Guru dan Penonton
Banyak penonton, termasuk orang tua siswa lain, mengungkapkan kekaguman mereka terhadap penampilan Queena. Seorang wali murid sempat mengatakan, “Saya tidak menyangka anak perempuan bisa bermain drum dengan sekeren itu. Salut untuk Queena!”
Sementara itu, tutor drum Queena memberikan komentar positif, “Queena adalah contoh murid yang menunjukkan bahwa disiplin dan semangat belajar bisa membawa hasil luar biasa. Penampilannya hari ini menunjukkan betapa seriusnya ia dalam belajar, dan hasilnya benar-benar memuaskan.”
Beberapa siswa lain yang belum tampil bahkan sempat merasa gugup karena penampilan Queena yang sangat kuat. Tapi justru itu menjadi pemicu semangat bagi penampil berikutnya. Mereka termotivasi untuk tidak kalah memukau, dan atmosfer konser pun tetap terjaga hingga akhir acara.
Lebih dari Sekadar Penampilan
Bagi Notasi Music Course, konser apresiasi bukanlah ajang kompetisi, melainkan ruang untuk menumbuhkan rasa percaya diri, apresiasi terhadap musik, dan keberanian tampil di depan umum. Penampilan Queena menjadi gambaran sempurna dari filosofi ini. Ia tampil bukan untuk menjadi yang terbaik, tetapi untuk menunjukkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk membuat semua orang terkesan.
Yang juga menarik adalah bagaimana Notasi Music Course selalu memberikan ruang bagi setiap siswa untuk tampil, terlepas dari level mereka. Baik siswa yang baru beberapa bulan belajar maupun yang sudah bertahun-tahun mendapatkan kesempatan yang sama. Dalam suasana inilah, Queena menunjukkan bahwa dengan latihan yang terarah dan semangat yang kuat, siapa pun bisa tampil memukau.
Penutup: Langkah Awal yang Menjanjikan
Penampilan Queena sebagai pembuka Konser Apresiasi #9 NMC telah menetapkan standar yang tinggi untuk keseluruhan acara. Ia tidak hanya memeriahkan suasana, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sesama siswa dan bukti nyata bahwa proses belajar musik di Notasi Music Course menghasilkan kualitas nyata.
Bagi Queena, ini mungkin hanya satu dari sekian banyak penampilan yang akan ia lakukan ke depan. Namun, bagi banyak orang yang hadir, ini adalah momen yang akan dikenang sebagai awal dari sebuah perjalanan musikal yang menjanjikan.
Dengan semangat “Laskar Pelangi” yang ia bawakan, Queena seolah mengajak semua anak muda untuk terus bermimpi, terus belajar, dan terus tampil berani di panggung kehidupan. Dan Notasi Music Course akan selalu ada untuk mendampingi setiap langkah mereka.